Desaturated (2)

Alasan internal mengapa butuh rehat dari Instagram

Tristia Riskawati
2 min readApr 6, 2020
https://www.byrdie.com/instagram-detox

Dalam tulisan sebelumnya, saya menyebutkan aspek aspek eksternal yang membuat saya ingin rehat sejenak dari Instagram.

Kini, saya akan memaparkan aspek aspek internal.

Sejujurnya, saya punya hasrat untuk menampilkan pemikiran pemikiran saya. Ada hasrat mengekspresikan diri yang barangkali berangkat dari masa kecil.

Masa kecil saya adalah gabungan dari sifat pemalu serta diri yang suka mengumpulkan dan memproses informasi. Ingin rasanya mengekspresikan diri, termasuk potensi serta pemikiran yang ada dalam benak. Tapi, karena saya tidak begitu dapat bersosialisasi, maka sulit diekspresikan.

Dan saya sempat menjadi pribadi yang, cukup less social. Bukan antisocial, karena pada dasarnya, saya ingin bersosialisasi dan mengekspresikan diri. Tetapi, sulit dan tidak tahu caranya.

Kemudian, beranjak usia, masa masa SMA pertengahan hingga bangku kuliah adalah dimana saya belajar menjadi lebih sosial. Bahkan pada awal awal perkuliahan hingga pertengahan, saya sangat sosial. Ikut ini dan itu. Kemudian rajin mengekspresikan diri baik blog maupun media sosial.

Beberapa orang memuji bagaimana saya mengekspresikan keunikan dan pemikiran saya. Tapi, rupanya ada satu yang saya skip: membangun self system. Termasuk di antaranya adalah self discipline, self learning system, self emotion management, self branding, serta self spiritual system

Dan kesemuanya itu, bagi saya pribadi (yang lain mungkin berbeda), sulit dibangun, ketika diri ini secara tidak sadar membiarkan hasrat mengekspresikan tersebut secara nonstop. Dan Instagram adalah media ‘nakal’ untuk menggelorakan hasrat saya itu. Sehingga self system pun tak jadi jadi dibentuk dan diramu.

Mungkin ada beberapa orang yang bisa paralel, membentuk self system sembari mengekspresikan diri. Namun saya enggak bisa begitu, dikarenakan self system saya masih mentah. Saya juga mengalami kesulitan untuk multifokus dalam kehidupan. Which leads to another advantage, besides that is kind of weakness.Meruncingkan diri lebih tajam dan fokus.***

--

--

Tristia Riskawati
Tristia Riskawati

Written by Tristia Riskawati

Intuitive writer. Nerd wifey-momma.

No responses yet